Luar biasa!!! Bangunan hotel sudah keluar dari pakem normativ dari kebanyakan arsitektur hotel. Adalah hotel yang satu ini oyang bernama Jumbo Stay. Bentuk hotelnya merupakan sebuah pesawat penumpang yang berukuran besar dan bukan pesawat capung.
Adalah Pesawat Boeing 747-200 produksi tahun 1976 yang sudah diubah fungsinya menjadi sebuah hotel penginapann. Namanya pesawaat yang tidak jauh  bandaram pun demikian dengan hotel ini yang letaknnya ada di bandara Arlanda, Swedia.
Untuk merubahnya jadi sebuah hotel, tak tanggung-tanggung sebanyak 450 kursi yang ada di badan pesawat diubah menjadi 27 kamar dengan total 75 kasur. Ruang cockpit diubah menjadi kamar suite, dimana tamu bisa memencet tombol sesuka hati mereka tanpa perlu takut akan menyebabkan kecelakaan. Bahkan disediakan juga cafe di dalam hotel ini. (berbagai sumber)
foto: www.ecyclegroup.wordpress.com

foto:www.unusualhotelsoftheworld.com

foto: www.unusualhotelsoftheworld.com


Lagi-lagi ada hotel yang terlahir berkat ide seoarang seniman, seperti hotel di Paris yang bisa berpindah-pindah tempat, begitu juga dengan yang ada di Swedia. Hotel ini pun lahir berkat gagasan dari seorang seniman dan pematung lokal yang bernama Mikael Genberg yang Juni 2000 memberanikan diri untuk membangun hotel 3 meter di bawah air.
Fokusnya adalah "membuat seni untuk masyarakat” dan sekilas Anda akan mengira rumah kecil di atas air itu adalah hotel. Tapi jangan salah, kamar untuk tamu sebenarnya bukanlah rumah itu, tetapi dibawahnya. Hotel yang terletak di Danau Mälaren di Västerås, dekat ibu kota Swedia, Stockholm ini  Kamarnya terletak di dalam air, hanya terdiri dari satu kamar dengan dua kasur dan satu meja.
Bukan tempat yang paling nyaman untuk ditinggali, tapi tentunya akan memerikan pengalaman tak terlupakan. Dengan kaca di keempat sisi dindingnya, tamu akan merasa tidur di dalam akuarium, dengan ikan-ikan melihat ke dalam kamar.

foto: www.kalisher.com
Para tamu yang akan menginap tiba melalui pelabuhan Västerås, kemudian dibawa sejauh 1 km dari hotel di Danau Malaren dan diberi perahu karet, instruksi kemudian ditinggalkan sendirian. Tamu yang memilih versi deluxe akan dikirimkan makan malam. (berbagai sumber). selain itu, para tamu juga bisa berenang, berjemur atau menonton ikan (baik di lantai atas dan lantai bawah dari) di hotel. Ruang di atas permukaan air dilengkapi dengan peralatan dapur, kompor listrik, layanan makan malam, satu liter sepuluh dapat air segar dan lebih dingin. (berbagai sumber)

foto: www.dirjournal.com

Dalam bahasa Indonesia hotel ini bernama hotel tidur. Cukup aneh juga ada hotel yang bernama hotel tidur atau can sleep. Nah, apalagi kalau bentuk dari hotel ini bukan seperti hotel-hotel lainnya. Ya bentuknya seperti kaleng bir, kaleng bir berukuran besar tapi bisa buat tidur.
Para maniak bir pasti menyukai hotel ini. Hotel ini berbentuk kaleng alumunium raksasa bermerk Royal Unibrew dengan tinggi 4 meter (12 kaki), terdiri dari dua lantai, lantai pertama berupa ruang keluarga kecil dan minibar, lantai ke-dua berupa kamar tidur dengan dua kasur dan pemandangan langit. Total seluruhnya ada 121 kaleng bir, dibagi dalam kelompok-kelompok berjumlah 6 kaleng bir.
Hotel yang terletak di sisi Danau Skanderborg di Swedia ini dibuka hanya selama sebulan dalam satu tahun, yaitu selama acara Skanderborg Music Festival (dikenal juga dengan Smukfest) pada bulan Agustus. Jika ingin menginap di hotel ini, bersiaplah mengeluarkan $145 (sekitar Rp 1.247.000,00) per malam. (berbagai sumber)

foto: www.urbanpeek.com


Ingin merasakan hidup di alam kaum Gypsy?, datang saja ke Les Roulottes de la Serve, Perancis, kenapa? karena Hotel ini menawarkan pengalaman hidup bergaya gipsi. Sebelum menjadi hotel Gypsi, pada awalnya hotel ini adalah karavan yang digunakan oleh kelompok sirkus yang bepergian mengelilingi Perancis.
Sekarang ketiga karavan itu digunakan oleh pemiliknya, Pascal dan Pascaline Patin. Lantas mereka direnovasi rumah mereka dan menambahkan beberapa bagian karavan agar lebih otentik dan dihiasi seluruh tempatnya dengan pernak-pernik yang mereka mengumpulkan dari perjalanan mereka di India dan Afrika.
Ada berbagai jenis karavan yang disediakan disini, ada yang bernama La Roulotte des Amoureux yang dihiasi dalam nuansa gaya 1950-an berikut dengan ukiran kayu yang  indah dan cermin. Ada pula yang bernama La Roulotte dari Ménages dengan nuasanya yang lebih  pada tahun 1920-an, sementara yang terbesar dari tiga adalah La Roulotte des Etoiles, yang dilengkapi dengan bantal sequinned dan berbagai dekorasi ala ketimuran.
Halaman di sekitar karavan ini cukup luas memungkinkan tamu untuk mengadakan acara api unggun khas Indian. Karavan ini hanya memiliki beberapa ruangan dan para tamunya harus berbagi dalam hal pemakaian kamar mandi serta dapur. Karavan-karavan ini sudah dialiri listrik dan diberi sentuhan Indian: lentera, karangan bunga, karpet tenun, foto dewa dalam bingkai dan sofa beludru. Biaya per malamnya US$ 87 (sekitar Rp 784.000,00). (berbagasi sumber)
foto: www.justbedandbreakfast.net

foto: www.qdkfqsz.com

Apa rasanya tidur di dalam sebuah bola dan bergelantungan di atas pohon? Rasanya mungin sedikit aneh juga karena hotel ini jauh dari sifat konvensional hotel  kebanyakan. Ya,  terbilang jarang hotel dengan konsep seperti hotel yang berada di Vancouver Island, Kanada ini
Berbentuk bulat-bulat seperti kacang polong dan tergantung di atas pohon seperti rumah pohon. Penginapan ini Hanya terdapat tiga unit (masing-masing terbuat dari pohon cedar, pohon cemara, atau fiberglass) yang tergantung setinggi 3 -4,5 meter di udara dan diakses melalui tangga. Jika angin bertiup, maka polong juga akan bergoyang.
Nah, msing-masing bola-polong tersebut punya namanaay sendiri, ada yang bernama All About Melody, yang terbaru, paling terpencil dan paling gampang diakses, dapat dicapai melalui  jembatan yang (banyak) datar dan stabil. Kemudian The Eve, yang paling nyaman juga yang paling kecil, dengan ruangan yang hanya cukup untuk seorang dewasa atau dua orang anak-anak. Bola-polong terakhir adalah Eryn, yang posisinya tertinggi dari atas tanah (4,5 meter) dan memiliki jendela bulat besar di samping tempat tidur. Masing-masing kamar juga mempunya range harga sendiri. (berbagai sumber)
foto: www.mnn.com

foto:www.bananark.blogspot.com

foto: www.weirdomatic.com

 

Jarang-jarang hotel dibuat oleh seniman, tetapi hotel The Everland di Paris ini merupakan pengecualian. Adalah Sabina Lang dan Daniel Bauman, dua orang seniman yang menggagas hotel yang bisa berpindah-pindah tempat ini. Konsep hotel didefinisikan oleh mereka berdua. Semua aspek adalah konstituen penting dari gagasan artistik: Ruangan dapat dipesan untuk satu malam saja, minibar bebas dan kaya dilengkapi, sarapan dikirim ke kamar Anda dan siap untuk mengumpulkan koleksi catatan pribadi.
 Hotel mini  everland ini mirip pesawat kuar angkasa yang berbentuk persegi. Di dalam hotel ini tersedia satu kamar tidur dengan kasur king-size, satu kamar mandi serta satu lounge yang dilengkapi sofa. Dengan hotel ini, tamu-tamu bisa menginap di tempat yang tidak biasa dan menyaksikan pemandangan menakjubkan.
 Sebagai contoh, hotel ini pernah ditempatkan di atap Palais de Tokyo di Paris sehingga tamu yang menginap mendapatkan pemandangan menara Eiffel langsung tanpa ada tirai menghalangi.Hotel Everland juga telah dipindahkan ke Yverdon Swiss di atas Danau Neuchatel selama empat bulan. Pada Juni 2006 hingga September 2007 lokasi Hotel Everland berpindah ke atap Museum of Contemporary Art di Leipzig, Jerman.  Hotel ini hanya bisa disewa untuk satu malam, dengan mini-bar yang telah terisi penuh termasuk dalam harga, catatan cara penggunaan untuk tamu disediakan, dan sarapan pagi dihantarkan.
Berapa anda harus merogoh dompet untuk merasakan menginap disini? Harganya tidak terlalu mahal, jika Anda memiliki kesempatan untuk mencari tanggal yang terbuka: 333 euro ($ 420) selama seminggu dan 444 euro ($ 560) untuk akhir pekan (untuk 2 orang). (berbagai sumber)
foto: www.vagabondish.com
foto: www.archive.psfk.com
foto: www.trendland.com